Welcome to My Blog. You can find some information from my blog. My name's Adie, I was a student of SMK Negeri 1 Majalengka Computer Engineering Department Network

Thursday, 1 May 2014

Sejarah dan Penjelasan Senam Artistik

Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam, dan merupakan cabang sangat populer pada Olimpiade.
Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat (bervariasi mulai dari 30 sampai dengan 90 detik) untuk setiap alat yang berebda, sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat. Senam artistik berada di bawah naungan Federation Internationale de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional. Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi nasional, British Amateur Gymnastics Association (disingkat BAGA) di Britania Raya, USA Gymnastics (disingkat USAG) di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.
SEJARAH
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad ke-19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal Olimpiade modern, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport (Bannes and Company, New York, 1960), senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti pergelangan tangan,punggunglengan, dan sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Definisi senam menurut Drs. Imam Hidayat dalam buku Penuntun Pelajaran Praktek Senam (STO Bandung, Maret 1970), "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis."
Olahraga senam terdiri dari bermacam-macam nomor: senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, dan senam artistik. Senam dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Nomor senam yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, sejak akhir abad ke-19 mulai dipertandingkan, dan dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1.     Senam artistik (artistic gymnastics)
2.     Senam ritmik (modern rhytmic)


PERKEMBANGAN SENAM ARTISTIK DI INDONESIA
Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga perlu dibentuk suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-tokoh dari daerah JakartaJawa BaratJawa TengahJawa TimurSumatera Utara. Persani kemudian membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan internasional. Kegiatan selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia. Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia, sehingga Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Perkembangan latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.
Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan Indonesia dalam cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah raga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

PERALATAN
1.      Meja Lompat
Meja lompat adalah alat yang digunakan untuk pertandingan senam artistik. Tidak seperti cabang perlombaan lainnya, meja lompat dipertandingkan baik untuk kompetisi putra maupun putri, dengan sedikit perbedaan di antara keduanya. Pesenam akan melakukan lari cepat di jalur yang disediakan, dengan panjang maksimal 25 meter, sebelum melompat ke spring board. Dengan memanfaatkan tolakan dari spring board, pesenam mengarahkan tangannya ke meja lompat. Posisi tubuh dijaga sementara melakukan tolakan (blok dari meja lompat hanya memanfaatkan pergerakan bahu) dengan alat meja lompat. Pesenam kemudian melakukan rotasi tubuhnya sendiri kemudian melakukan pendaratan dengan posisi tubuh tegap di sisi lain dari meja lompat. Dalam ajang pertandingan senam tingkat dunia, beberapa elemen putar (twist) dan gerakan akrobatik lainnya boleh dilakukan sebelum pendaratan. Kesuksesan dari pertandingan di alat ini bergantung pada kecepatan sewaktu berlari, jauhnya lompatan yang dihasilkan, dan besarnya tenaga tolakan yang berhasil dihasilkan dari kekuatan kaki dan tangan, kesadaran kinastetik di udara, kecepatan dari rotasi dalam hal untuk membuat sebuah gerakan yang lebih sulit dan rumit
Pada tahun 2001 kuda-kuda lompat digantikan oleh meja lompat, kadang-kadang dikenal sebagai meja atau lidah, dikarenakan bentuknya yang seperti lidah. Peralatan baru ini lebih stabil, lebat, dan panjang dari pada kuda-kuda lompat - diperkirakan 1 m lebih panjang dan 1 m lebih lebar, memberikan pesenam tempat untuk melakukan tolakan yang lebih besar, dan demikian pula lebih aman dari pada kuda-kuda lompat. Pesenam yang lebih muda tidak menggunakan meja lompat. Pesenam muda melakukan lompatan menggunakan semacam tikar yang terdiri dari sebuah kota berisi spon dengan pelicin di luarnya.

2.      Lantai
Pesenam putra melakukan rangkaian gerakan pada sebuah permukaan dengan ukuran 12 m x 12 m. Sejumlah rangkaian tumbling passes dipertunjukkan untuk mendemonstrasikan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Pesenam juga harus mempertontonkan keterampilan dalam hal kekuatan, termasuk gerakan memutar, keseimbangan, dan gerakan handstand. Senam lantai umumnya mempunyai 4 rangkain passes dengan total waktu berkisar antara 60-70 detik dan tanpa musik, tidak seperti pada senam lantai putri. Peraturan yang berlaku meminta untuk setiap pesenam menyentuh setiap sudut paling tidak satu kali selama rangkaian gerakannya.

3.      Kuda-kuda pelana
Rangkaian rutin dari pertandingan kuda-kuda pelana pada umumnya terdiri dari gerakan menggunakan satu kaki maupun dua kaki. Keterampilan dengan menggunakan satu kaki umumnya ditemukan pada gerakan gunting, sebuah elemen gerakan yang umum dilakukan di kuda-kuda pelana. Gerakan dengan dua kaki, merupakan gerakan pokok dari nomor ini. Pesenam berayun dengan kedua kaki dalam gerakan memutar (baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam tergantung keinginan) dan mempertontonkan sejumlah keterampilan di semua bagian alat. Untuk membuat rangkaian gerakan lebih menantang, pesenam biasanya akan memasukkan variasi dari keterampilan memutar yang biasa dengan memutar (moores dan spindles) atau dengan membuka kaki mereka (flares). Rangkaian rutin berakhir ketika pesenam melakukan dismount, baik dengan mengayunkan badannya melewati kuda-kuda pelana atau mendarat setelah gerakan handstand.

4.      Gelang-gelang
Gelang-gelang diperdebatkan sebagai nomor yang paling menuntut kekuatan fisik. Gelang biasanya tergantung pada kawat kabel setinggi 5,8 meter dari permukaan lantai dan disesuaikan dengan ketinggian sehingga pesenam mempunyai ruang untuk bergantung dengan bebas dan berayun. Pesenam harus mempertontonkan sebuah rutin yang mempertunjukkan keseimbangan, kekuatan, tenaga, dan gerakan dinamis dengan menghindari gerakan berayun. Pesenam diwajibkan untuk melakukan paling tidak sebuah gerakan statis yang membutuhkan kekuatan, tetapi beberapa pesenam melakukan dua atau tiga. Sebuah rutin harus diawali dengan mount yang impresif, dan dan ditutup dengan dismount yang impresif.

5.      Palang sejajar
Pesenam putra tampil di dua buah paling yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu dan biasanya mempunyai tinggi 1.75 m sementara melakukan sejumlah seri ayunan, keseimbangan, gerakan pelepasan dari alat (release) yang membutuhkan kekuatan dan keseimbangan yang baik.

6.      Palang tunggal
Sebuah palang baja tebal dengan diameter 2,4 cm dengan tinggi 2,5 m dari permukaan merupakan alat yang harus digunakan oleh pesenam melalukan gerakan, keahlianrelease, gerakan berputar (twist), dan perubahan arah. Dengan menggunakan semua momentum dari dari rangkaian gerakan, dan tinggi yang cukup untuk menghasilkan pendaratan (dismount) yang spektakuler. Grip dari kulit biasanya digunakan untuk membantu pegangan di palang.
Seperti juga pada pesenam putri, pesenam putra juga dinilai untuk seluruh nomor mereka, pelaksanaan, tingkat kesulitan, dan keseluruhan penampilan keterampilan.

courtesy +Wikipedia 


Mari Belajar Bahasa Thailand

Mari Belajar Bahasa Thailand

Bagi yang ingin "Belajar Bahasa Thai", di sini saya akan post kan beberapa perkataan dan ayat basic dalam mempelajari bahasa thai ini. mana la tahu kot2 korang nak melepak kat kedai tomyam masakan thai, leh la sembang ngan minah2 thai. kot2 nak sangkut ngan minah thai ke..:-)


Mari Belajar Bahasa Thai ( Pelajaran Pertama )


satu = neng
dua = song
tiga = saam
empat = si
lima = ha
enam = houk
tujuh = chet
lapan = ped
sembilan = kaw
sepuluh = sib

sawaddi krab/kha = selamat sejahtera ( "krab/khab" ditutur oleh boy dan "kha" ditutur oleh girl)
Selamat Pagi = Arun Sawad
Selamat Malam = Ratree Sawad
Selamat Tinggal = La korn
Apa Khabar? = Sabai di Mai?
Khabar Baik = Sabai di
Terima Kasih = Khob Khun
Terima Kasih (diucap oleh lelaki) = Khob Khun Krab (ada kalanya disebut Khob Khun Khab)
Terima Kasih (diucap oleh perempuan = Khob Khun Kha
Awak tinggal di mana? = Khun ju thi nai
Awak dari mana? = Khun ma chak nai
Bolehkah awak cakap bahasa Thai? = Khun phud phasa Thai dai mai?
Ya (diucap oleh lelaki) = Krab/Khab
Ya (diucap oleh perempuan = Kha
Ya = Chai
Boleh = Dai
Tidak = Mai
Tidak boleh = Mai Dai
pergi = Peai/pai
mari = Ma
Makan = Kin
Minum = Deum
Beritahu = Bouk/Bok
Tahu = Roou (lalau bahasa bm disebut 'ru')
Tidak Tahu = Mai Roou
Tidak Pandai = Mai Pen
Mahu = Aw/Ao
Tidak Mahu = Mai Aw
Di mana? = Thi nai?
Bila = Mea rai
Siapa = Khrai
Apa = Arai
kedai = Rarn
Jalan = Thanon
Rumah = Ban
Wang = ngen
Market = Talat
Ini Berapa? = Ni thau rai?
Itu Berapa? = Nan thau rai?
Mahal = Pheng
Murah = Thook
Banyak = Mak Mak (kalau nak ucap terima kasih byk2, ucap la "Khob Khun Mak Mak")
Sikit = Nid Noi
Senyum = Jim (kalau nak suruh awek senyum sikit, korang cakap la "Jim Noi")
saya (ditutur oleh girl) = chan
saya (ditutur oleh boy) = phom
cinta = rak
Suka = chob
kamu = ther
saya cintakan kamu/awak = chan/phom rak ther
saya suka awak = chan/phom chob ther
cik/awak = Khun
Dia = Khau 

Mari Belajar Bahasa Thai ( Pelajaran Dua )

Saya = Phom,Kra'phom,Chan,Di'chan
Awak = Ther, Khun
adik perempuan = Norng Saw
Dia = Khao
Nama = Che
Encik = Khun, Naai
Kita = Rao
Cik = Khun, Narng Saw
Bapa Saudara = Lung,Naa', Aa
Tuan = Than
Emak Saudara = Paa , Naa
Puan = Narng
Suami = Saami
Mereka = Khao Thang Lai
isteri = Phanraya
Aku = Ku
isteri muda = Mia Noi
Kamu = Meng
isteri tua = Mia Luang
Ayah (Bapa) = Bi'da (phao)
Anak = Look
Bonda (ibu) = Manda (mae)
Anak Saudara = Larn
Abang/kakak = Phee
Anak Dara = Look Saw
Adik = Norng
Anak tiri = Look Liang
Abang ( L) = Phee Cha
anak kunci = Look kunchae
Kakak (P) = Phee Saw
anak menantu (L) = Look kheghey
Adik (L) = Norng Chai
anak menantu (P) = look Sa'phaii
Bapa Mertua = Pho kheghey
ibu mertua = Ma kheghey
Abang ipar = Phee kheghey
kakak ipar = Phee Sa'phaii
Adik ipar = Norng kheghey
Bapa tiri = Pho Liang
Ibu tiri = Mae Liang
Pondan = Kra'theghey
Anak lelaki = Look chai
anak perempuan = Look Saw
Anak yatim = Look Kampraa Look liang
Waris = jart
adik beradik = Phee norng
Orang = khon
Orang Muda (L) = Khon nun
Orang tua = Khon kae
Orang lain = Khon een
Gadis/perawan = Saw
Orang ini = Khon nee'
Tiap Tiap oramg = thuk thuk khon
Orang itu = khon nant
[Selamat Belajar Bahasa Thai - Selamat Belajar Bahasa Thailand] 

Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Tiga]

Hari Sabtu = Wan Sao
Hari ahad = Wan Arthit
Hari Isnin = Wan Chant
Hari Selasa = Wan Angkhaan
Hari Rabu = Wan phut
Hari Khamis = Wan Pha' re'hat
Hari Jumaat = Wan suk
Hari cuti = Wan Jud Ngan
Hari Kelepasan am = Wan jud rachakarn
Hari Tahun Baru = Wan pee mai


Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Empat]

Bulan = Deghan
Bulan Januari = Deghan Mak Krakhom
Bulan Februari = Deghan khumphaphan
Bulan March = Deghan Mee nakhom
Bulan April = Deghan Mesayon
Bulan Mei = Deghan Pre saphakom
Bulan Jun = Deghan Mee thu' nayon
Bulan Julai = Deghan karak kdakhom
Bulan Ogos = Deghan Siang ha khom
Bulan September = Deghan Kan yayon
Bulan Oktober = Deghan Tu'la korn
Bulan November = Deghjan Pre sachik kayon
Bulan Disember = Deghan Thanwakhom


Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Lima]

Warna : see
Warna merah : see daeng
Warna kuning : see Leghang
Warna biru : see Naamngen
Warna biru muda : see Faa
Warna hitam ; see dam
Warna kelabu : see thau
Warna hijau : see khiaw
Warna muda (lembut): see orn
Warna puteh : see khaaw
Warna ungu : see muang
Warna jambu : see chompu
Warna koko : see koko
Warna cerah : see chaeng
Warna gelap : see merd


Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Enam]

Ini : Nee'
Itu : Nant
Di sini : Thi Nee
Di sana : Thi Nont
Di situ : Thi Nant
Di mana ? : Thi Naii ?
Apa? : A'arai ?
Itu apa? : Nant a'arai?
Bila ? : Megharai ?
Siapa ? : Khrai ?
Buat apa ? : Tham a'arai ?
Kenapa ? : Tham mai?
Ya (jawapan) : Chai
Ya (Jawapan lelaki) : Khrab
Ya (jawapan perempuan) : Khah
Bukan : Mai Chai
Tidak : Mai, Plao
Sekarang : Diaw nee
Yang lepas : Thi Pharm maa
Lepaskan : Ploi
Ada : mee
Tiada ; mai mee
Ada urusan ; mee thu' ra'
Ada hal ; mee reghang
Tiada apa apa ; mai mee a'arai
Ada sedikit sahaja ; mee lek noi thaunant
Sudah ; Sed laew
Belum sudah ; Yang mai sed
Sudah selesai ; Sed riabroi laew
Sudah habis ; Mod laew
Masih ada lagi ; yang mee eik

Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Tujuh]

Tubuh (badan) : Rang kai
Rambut : Sent phom
Kepala : Hua (sisa')
Telinga : Hoo
Lidah : Lint
Mata : Taa
Biji mata : Look taa
Hidong : Chmook
Pipi : Kaem
Dagu : Kharng
Lubang : Roo
Lubang hidung : Roo chmook
Lubang telina : Roo hoo
Tengkak/leher : Kho
Tangan : Me'
Lengan : Khaen
Tangan kiri : me' saii
Tangan kanan : me' khwa
Jari : Niw'
Jari tangan : Niw' me'
Jari kaki : Niw' thaw
Kaki : Thaw, khaa
Ibu jari : Hua mae me
Jari telunjuk : Niaw chee'
Jari tengah : Niw klang
Jari manis : Niw narng
Jari kelingking : Niw koi
Siku : sork
Perut : Thong
Dada : ok , naa ok
Tulang : kra'doo
kepal : kam me'
tulang belakang : kra dook sanlang
Kampung awak kat mana ? - ban den yu thi nai ?


Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Lapan]

Hantar ; song
Buat ; Tham
Buat apa? ; Tham a'arai?
Bangun ; luk ken
Bangun tidur ; tern norn
Berdiri ; Jern
Bercakap ; Phood
Berbual ; khuai
Makan ; kin
Minum ; Derm
Telan ; kelen
Tidur ; Norn
Turun ; Long
Naik ; Ken
Bergerak ; Khleghan wai
Menangis ; Rong hai
Sarapan ; Rab pra'tharm
Senyum ; Jim
Ketawa ; Hua ro'
Tolong ; Chuai
Cegah ; Pongkan
Sepak ; Tek
Sepak bola ; Tek futboln
Tolak ; phlak
Tarik : Deng
Duduk ; Nang
Kejar ; Jik
Halau ; Lai
Jatuh ; Tok, Lon
Bersetuju ; Jin dee,Tok Long
Lompat ; kra'dord
Lompat tinggi : kra'dord soong
Lompat jauh ; kra'dord klai
Pukul ; Tee
Tampar ; Tob
Tampar muka ; Tob naa
Tengok ; Doo
Menonton ; Chom
Mengigit ; Kad
Tunduk ; Kom
Tunduk hormat ; khorng
Nampak ; Hen
Mahu ; Tong karn, Au
Hendak ; Au , Tong karn
 ( apa kabar anda ? / anda sehat ke ? )- Sebai de re khab ?
Nak order - Khor Sorng aa'harn
Nasi goreng ayam - Khau kai thord
Nasi puteh/nasi kosong - khau plao
Nasi tambah - khau tern
teh ais/teh sejuk - cha jen
teh - naam cha
ayam goreng - khai thord
daging goreng - Negha'wua thord
Tolong lap - chuai chad tok
Tolong kira duit - chuai khid ngern
jom p dating/jejalan - Pai thaieu



Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Sembilan]

Ambil : Jib, Au
Angkat ; Jok
Ajar : sorn
Pergi : pai
Mari/datang : maa
Cuba : Long, Thod long
Memasak ; Hung
Cari ; Haa
Sembah ; Wai
Berenang ; Wai naam
Hulur ; Jen hai
Pikul ; harm, baek
Hisap ; Soob
Tiup ; Pao
Hisab (maths) ; Khid
Sedut ; Dood
Suka (berkenan) : Chorb
Cinta ; Rak
Sukahati ; gembira
Lahir/beranak ; Kerd, khlod
Hidu ; Dom, Horm
Kucup ; choob
Dukacita ; Sia chai
Sakithati ; Cheb chai
Cium ; Horm
Tumbuk ; Toi, chok
Jemput /persilakan : Chern
Panggil ; Riak
Lambai tangan ; Bork me'
Beritahu ; Bork, Chaeng
Istihar ; Pra' kard
Pegang ; Te chab
Tangkap ; Chab
Panjat ; Peen
Marah ; Krot
Benci ; Kliad
Dengki ; itcha
Tulis ; khian
Baca ; Arn
Baca buku ; Arn nangse'
Sain nama /tandatangan ; Sen che'
Buang air kecil ; Pat sawa/Jiaw
Buang air besar ; thaiujjara'
Buka ; Perd

Belajar Bahasa Thai [Pelajaran Sepuluh]

Tutup = Pid
Tarik = Deng
Keluar = Ork
Masuk = khao
Lari = wing
Lari pantas = wing rew
Lari (elak diri) = Hni, leek
Cepat = Rew
Segera = Duan
Lambat lambat = chaa' chaa'
Lewat = Saai
Datang lewat = maa saai
Perlahan = koi
Perlahan lahan = koi koi
Bisng = siang dang
Rasa = Roo' sek
Rasa dukacita = Roo'sek sia chai
Bisik = Kra'sib
Basuh = Laang
Cuci = sak
Basuh tangan = Laang me
Cuci baju = Sakj segha
Senyap = Ngiab
Sunyi = Ngau
Notis = Pra'kard
Amaran = Ra'wang
Larang = Ham
Dilarang masuk = Ham khao
Sila keluar = Chern ork
Jangan = Jaa
Kemalangan = U'bat tahet
Kemalangan jalan raya = U'bat tahet bon thanon
Mati = Taai, sia chiwit
Hidup = mee chiwit
Mati lemas = Taai chom naam
Berjalan = Dern
Terbang = Bin
Kapak terbang = Khreghang bin
Melayang = Loi
Melayang atas udara = Loi bon aakard
Mengalir = Hlai
Lontar = Khwaang
Meludah air lior = Thui naam lai
Tembak (pistol) = Jing
Buang = Thing
Kena tembak = thook jing
Campak = Jorn
Cinta = rak
Cinta pada awak = Rak khun/ Rak ther
Percintaan = khwaan rak
Berkahwin = Taeng ngan, Som rod
Bercerai = Ja
Berpisah = Lerkkan
Ikut = Tarm
Sambung = To
Menjahit = Jeb
Mengkuti = Tidtarm
Suroh/arah = Sang
Guna/pakai = Chaii
Bayar = Chai,Sia
Beli = segh
Upah = Chang
Timbang/berat = Chang
Ambil upah = Rab chang
Borong/Kontrak = Mao

Contoh Dialog Drama Bahasa Sunda

Contoh Dialog Drama B. Sunda

Di hiji lembur, aya wanoja nu nami na Neneng. Eta wanoja teh geulis tapi centil jeung adigung deui.
Dina hiji waktu, si Neng keur leuleumpangan sorangan, rek ka imah babaturana.

WIWIN        : Waahh… Waahh… Neneng lebay tah ngaliwat.
NINING        : Mana… Mana… ?? Ouhh… Si eta si Neneng lebay teh.
WIWIN         : Bener… Beda pisan nya jeung adina… eta si Lilis anu budak  pasantren                               tea.
NINING        : Hah..??? Pan si Lilis mah anak na Ma Ijah… Nya ogeh si
                        Neng lanceukna ? Berarti si Neng oge anak na Ma Ijah ?
WIWIN         : Heuh… Borokokok, nya enya…. Ari dewek cicing di lembur
                        ieu geus sabaraha taun ?
NINING        : Ke nya Ceu… Sataun… Dua taun… Lah duka tibarang
                        lahir ge geus didieu.
WIWIN         : Heummhh… Kitu tah pentingna Matematika teh, Nining…
                        Nining….

Di imah babaturana, si Engkay tea, didinya geus aya si Ai.

AI                   : Neng… Tong cambetut teuing atuh.
NENG           : Heuh… Bete , tuh tadi Ceu Nining jeung Ceu Wiwin ari
                        ngagosip teh mending mun volumena anca mah, ieu mah
                        cepil ge datangkeun ka asa paranas.
ENGKAY     : Naha maneh bet mamawa bata sagala ? teu di nanaha
                        aning Ceu Nining jeung Ceu Wiwin na ?
NENG           : Aduuuhh… Cape deh….
ENGKAY     : Naha atuh bet cape ? Di udag-udag polisi nya ? Matak ge
                        tong ngagebug batur, ku bata deui.



AI                   : Aduuh… Ari si Engkay, sanes kitu… Hese da ngajelaskeun
                        nage. Tadi teh bahasa gaul nu si Neng, geus lah da moal
                       ngarti ( Ningal ka si Neng ) kunaon kitu Neng ?
NENG           : Keuheul Ai, maenya ngaran Neng saalus-alus ditambahan
                       ku Ceu Wiwin jadi “Neneng Lebay”, sok saha nu teu ambek?
ENGKAY     : Matak Neng, tong sok centil teuing geura ari jadi awewe
                        teh.
AI                   : ( Nyiwit ) Engkay… Ati-ati atuh ari nyarios teh.

Ti prak harita, si Neng jeung si Engkay teu pati akur. Si Neng kalah ka beuki centil jeung sombong, komo lamun geus papacangan jeung pamuda pangkasepna di eta lembur.
Hiji poe, si Neng keur ngobrol jeung si Jajang.

JAJANG       : Neng geulis… teu karaosnya tos 3 bulan urang sasarengan.
NENG           : Muhun Kang, aahh si akang mah mani emutan.
JAJANG       : Nya pastina atuh, pan akang teh cinta ka Neng. Unggal
                        dinten kaemutan wae Neng, bade emam, bade bobo, lah
                        poko namah unggal waktos oge raray Neng wae nu
                        katingali tur aya dina pikiran akang teh.
NENG           : Aahh… si akang mah tiasaan pisan ngarayu Neng teh.
                       Neng oge jadi makin cinta ka akang teh.

Keur kitu aya hiji wanoja ngaliwat.

ENUR           : Kang Jajang, ya ampuuun…. Kamana wae ?? sareng saha
                       Kang ? oh… rai si akang eta teh ?
JAJANG       : Eehh… Eu… Eu… Eu… Sanes.
ENUR           : Teras saha atuh kang ?
JAJANG       : Babaturan… nya… Babaturan…
NENG           : ( Ngambek ), Naon kang ? Babaturan ??? Oh… Jadi Neng
                       teh babaturann akang nya ?? Si akang mah jahat.

Tos kitu, aya deui hiji wanoja nyamperkeun.

EUIS             : Aduh… Kang Jajang, keur liburan jeung kulawargi nya ?
                       Waahh… resep nya Neng, gaduh raka sapertos Kang Jajang
                       mah.
(ENUR+NENG): Haahh ??? Raka….???
NENG           : Kang Jajang mah kabogoh Neng.
ENUR           : Bohong, nu bener mah Enur kabogoh Kang Jajang teh.
EUIS             : ( Kaget )… Nya teu salah ? Yeu kuring kabogoh Kang
                        Jajang mah, malah bulan hareup oge bade nikah, nyah  
                       Kang ??
(ENUR+NENG): Hah…. Nikah ???
ENUR           : Berarti salami ieu, Nur di bobodo ku si Akang.
NENG           : Bener… Jahat… Jahat… ( Patangkeup-tangkeup bari
                        ceurik )

Salila saminggu, si Neng jadi jametut  wae. Jarang ngobrol jeung batur.

EMA              : Neng, kunaon atuh ? Sok nyarita ka Ema.

Si Neng cicing wae.

LILIS                     : Assalamu’alaikum….. Ma…. Teh…
EMA              : Wa’alaikumsallam… Lilis… Aduh bagea teuing… Age-age…
                        emam  heula.. sok enggal..
LILIS                     : Atos ma… Teh Neng mana Ma ?
EMA              : Tuh di kamer na !! Jig kaditu, rek ka teteh mah.



Di Kamer si Neng.

LILIS         : Assalamu’laikum Teh.
NENG           : ( Ngan ngadelek wae.. teu ngajwab, cicing wae )
LILIS          : Kunaon atuh Teh ? Bet teu diwaler ? Cambetut kawas kitu
                       teh moal aya nu bogoheun.
NENG           : ( Ceurik )
EMA              : Aeehh… Ari si Lilis, datang-datang beut geus nyeurikan
                       lanceuk.
LILIS          : Henteu Ma, Lilis mah teu ngananaon si teteh. Teh  Neng na
                       wae nu keur dilema jiganamah.
EMA              : Nya nu keur sedih ditawaran dalima tuda, nya moal
                       daekeun. Dahar sangu oge seuseut.
LILIS          : Eh… Ari Ema, “Dilema” lain “Dalima”.
EMA              : Ooohhh… Nya teu beda lain ??
LILIS            : Beda atuh Ma… Yeuh ari dilema mah….
NENG           : ( Motong omongan adina ), Lis… Ma… Neng teh keur sedih,
                        mani euweuh nu merhatikeun, kalah ka ngurus dalima.
LILIS          : Hampura atuh Teh.
EMA              : Nya tuda diajak ngomong oge tara nembalan, mending
                       ngaemam dalima, enak…
NENG           : Tuh… Si Ema mah, duka lah..

Si Neng nyaritakeun sagalana ka Lilis jeung Ema ti mimiti sok disebutan “Neneng Lebay” ku batur, datang keun ka dibobodo cintana ku si Jajang.

LILIS          : Deudeuh teuing si teteh.
EMA              : Nya… Yeuh Neng ayeuna mah dengekeun Ema, ti mimiti
                        ayeuna mah sing ati-ati ari milih lalaki teh , jeung bogoh
                       oge tong bogoh-bogoh teuing, komo nyerahkeun sagalana ka
                       lalaki mah, geus cilaka mah, nu kaduhung teh lain si Neng
                       wae, Ema, si Lilis, babaturan-babaturan si Neng oge
                       kababawa goreng. Tah Lis… Kade sarua jeung dewek oge.
LILIS          : Siap bos.
EMA              : Nya sukur ari geus pada kaharti mah. Tah kade regepkeun
                        jeung amalkeun omongan Ema teh.
LILIS          : Betul… Teh.. Jadi ayeuna mah tong cambetut deui lah, pan
                        aya Lilis nu imut jeung pikalucueun ayeunamah, seuri atuh
                        teh.
NENG           : Eueuhhh… si Lilis teh pinter pisan.
LILIS         : Pasti, tuh kan seuri ayeunamah.
NENG           : Pinter-pinter, pinter ngagulkeun sorangan.. Hehehehe

Ahirna si Neng ngarobah sifatna, saeutik-saeutik si Neneng Lebay jadi si Neneng Kalem tur pikaresepeun jalma rea.













Information Most Popular