MAKALAH
“AFRIKA SELATAN”
Ø .
Ø .
Ø .
Ø .
KELAS IX_
SMP NEGERI 3 MAJA
Afrika Selatan
Republic
of South Africa
Republiek van Suid-Afrika IRiphabliki yase Ningizimu Afrika |
||
-
|
||
-
|
||
-
|
||
-
|
Total
|
|
-
|
2%
|
|
-
|
Perkiraan 2006
|
|
-
|
36/km2
|
|
27
|
||
'Republik Afrika
Selatan' adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika
Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan.
Pada masa dahulu, pemerintahan negara
ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tetapi
sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis dengan penduduk kulit putih terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan juga
merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11 bahasa resmi.
Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian,emas dan platinum yang utama di dunia.
Sejarah
Afrika Selatan merupakan salah satu
negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah menjadi penghuninya termasuk
suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652. Pada saat itu
Inggris juga berminat dengan negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910,
empat republik utama digabung di bawahKesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Britania
sepenuhnya.
Walaupun negara ini berada di bawah
jajahan Britania, mereka terpaksa berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner.
Pembagian kuasa ini telah berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai
pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen.
Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi
dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian pemerintahan Britania kerap kali menggagalkan usaha
apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bermula pada
1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan, politik ini
menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus
berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Pada Februari 1990, akibat dorongan dari
bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional
Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres
Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang lain dan
membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan
dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama
diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela, dilantik sebagai Presiden kulit hitam
yang pertama di Afrika Selatan. Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum
kulit hitam, berjuta-juta penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela menjadi presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah berjanji
untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang telah diabaikan
semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan pimpinan ANCadalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan
perumahan dan pangan. Pemerintahan
Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan kepada ekonomi global
setelah beberapa tahun diasingkankan karena politik apartheid. Di samping itu,
dalam usaha mereka untuk menyatukan rakyat pemerintah juga membuat sebuah
komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan untuk memantau
badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh
perhatiannya terhadap perdamaian di tahap nasional, dan mencoba untuk membina
suatu jatidiri untuk Afrika Selatan dalam masyarakat majemuk yang terpisah oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa
dasawarsa. Kemampuan Mandela dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena
selepas 1994 negara ini telah bebas dari konflik politik. Nelson Mandela
meletakkan jabatannya sebagai presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi
kesempatan kepada Presiden yang baru yaituThabo Mbeki. Mbeki dipilih
sebagai presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu nasional pada tahun
1999, dan partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden
Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke perubahan,
terutama dari segi ekonomi negara.
Kemandirian
Setelah empat tahun untuk merundingkan,
Uni Afrika Selatan diciptakan dari daerah jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti
halnya Negara Merdeka Orange dan Transvaal, pada 31 Mei 1910, persis delapan
tahun setelah akhir dari Perang Boer Kedua. Baru saja didirikan Uni Afrika
Selatan adalah satu dominion dari Britania Raya.Dari 1913,kepemilikan darat
oleh ' hitam di batasi; di langkah itu mereka yang punya kontrol semata-mata
hanya 7% negara. Sejumlah lahan dipesan untuk orang-orang berasal dari nanti
secara garis besar bertambah. [16]
Pada 1931 perserikatan secara efektif
kemandirian diijinkan dari kerajaan Inggris dengan jalan lintasan dari Dekrit
Westminster, yang britania morphed posisi di antara Afrika Selatan ke dalam
tersebut Raja berbeda dari Afrika Selatan. Pada 1934, Pihak Orang Afrika
Selatan dan Pihak Nasional menggabungkan bentuk Pihak bersatu, mencari
kerujukan di antara Eropa Kelahiran Afrika dan Berbahasa Inggris
"Putih". Pada 1939 belahan pihak berlalu masukan dari perserikatan ke
dalam Perang Dunia 2 sebagai satu bersekutu dari kerajaan Inggris, satu gerakan
yang mana Pihak Nasional pengikut betul-betul ditentang.
Apartheid
Artikel utama: Afrika selatan di bawah
apartheid
Pada 1948, Partai Nasional terpilih
untuk menguasai Afrika Selatan. Hal ini memperkuat implementasi pemisahan
rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris dan Belanda, dan pemerintahan Afrika
Selatan selanjutnya sejak terbentuknya perserikatan (Union). Pemerintahan
Nasionalis mengatur jalannya undang-undang pemisahan, menggolongkan orang-orang
ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak dan batasan-batasan untuk
masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan pemukiman. Minoritas kulit
putih menguasai mayoritas kulit hitam yang jauh lebih besar. Sistem pemisahan
ini kemudian dikenal secara kolektif sebagai apartheid.
Pemencilan ini dimaksudkan kulit putih
untuk mengontrol kekayaan yang mempercepat industrialisasi dari 1950an, '60an,
dan ' 70an. Selama minoritas Kulit Putih menikmati standar paling tinggi di
seluruh Afrika, seringkali dibandingkan dengan negara-negara barat Dunia
Pertama, mayoritas Kulit Hitam tetap dirugikan dalam setiap tingkat, meliputi
pendapatan, pendidikan, rumah, dan tingkat harapan hidup. Pada 31 Mei 1961,
mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini menjadi sebuah
republik dan meninggalkan Persemakmuran (Britania). Ratu Elizabeth II tidak
lagi menjadi kepala negara dan Gubernur Jendral terakhir menjadi Presiden
Negara.
Apartheid menjadi semakin
kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi internasional, divestasi dan
kerusuhan serta penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu periode panjang
penindasan oleh pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan,
demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom atau cara lain, oleh
berbagai gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres Nasional
Afrika (ANC).
Di akhir 1970-an, Afrika selatan mulai
mengembangkan program senjata nuklir. Pada dekade berikutnya, menghasilkan enam
senjata nuklir deliverable. Dasar pemikiran untuk gudang senjata nuklir
diperdebatkan. Beberapa komentator meyakini tersebut para pemimpin Vorster dan
P.W. Botha menginginkan agar mampu intervensi Amerika catalyse pada peristiwa
di mana satu peperangan di antara Afrika Selatan dan Bahasa Kuba Yang mendukung
pemerintah MPLA dari Angola.
Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah
ambil langkah pertama ke arah ketika ini mengangkat larangan pada Nasional
Afrika Kongres dan organisasi lain kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson
Mandela dari memenjara setelah duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu
kalimat sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan
menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan
Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini pertama dengan
pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh satu mayoritas
berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan,
jutaan Selatan Orang Afrika, kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam
kemiskinan, sepertinya telah sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk
generasi dari alpa bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan antara
putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat besar. [17] Sementara beberapa telah
tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid, terus meningkat beberapa
atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat ini untuk mengerjakan emisi
kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah saat ini telah menggelut capai
disiplin moneter dan fiskal untuk memastikan keduanya pembagian kembali dari
kekayaan dan kemajuan ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil
kekuatan, Pembangunan Manusia perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari
Yang Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap naik hingga
pertengahan - 1990s. [18] Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan ke
tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah untuk bertindak
menunjuknya. [19] Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah
ambil langkah pertama ke arah ketika ini mengangkat larangan pada Nasional
Afrika Kongres dan organisasi lain kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson
Mandela dari memenjara setelah duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu
kalimat sabot. Pemerintah yang mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan
menghancurkan gudang senjata nuklir ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan
Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan menggenggam ini pertama dengan
pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang dimenangi oleh satu mayoritas
berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan,
jutaan Selatan Orang Afrika, kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam
kemiskinan, sepertinya telah sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk
generasi dari alpa bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan antara
putihi, tadi jarang, telah tingkat sangat besar. [17] Sementara beberapa telah
tujukan ini sebagian ke warisan dari sistem aparteid, terus meningkat beberapa
atribut ini ke kegagalan dari pemerintah saat ini untuk mengerjakan emisi
kemasyarakatan. Sebagai tambahan, pemerintah saat ini telah menggelut capai
disiplin moneter dan fiskal untuk memastikan keduanya pembagian kembali dari
kekayaan dan kemajuan ekonomi. Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil
kekuatan, Pembangunan Manusia perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari
Yang Afrika Selatan telah curah, sementara ini dengan mantap naik hingga
pertengahan - 1990s. [18] Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan ke
tentang penyakit BANTUAN dan kegagalan dari pemerintah untuk bertindak
menunjuknya. [19] [sunting] Politik Bangunan National Assembly di Kaapstad
Afrika Selatan merupakan negara
demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman
yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan
lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan
masing-masing.
Presiden Afrika Selatan memegang dua
jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih
sewaktu Majelis Nasional (National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi
Nasional (National Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah
pemimpin partai mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota
yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of
Provinces, yang telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota
yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan
setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk
ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan
69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%)
telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk
Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat
Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai
Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di
Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-undang negeri dan Majelis
Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau "Premier".
[sunting] Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah
terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani komunike
bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut mendukung
perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson
Mandela, untuk menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai
Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika Selatan sudah pernah dilakukan.
Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih
menjadi presiden (1997) dan setelah tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian
sejumlah pejabat kedua negara juga saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden
Afrika Selatan mengunjungi RI pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden
Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan untuk
menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya,
Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan
dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara penghargaan
ini, seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari
India.
Politik
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan
pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutifdengan daerah
kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika
Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala
Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional (National Assembly)
dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces)
bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih
melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan Senat pada 1997, terdiri dari
90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika
Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun ke atas
diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di
parlemen. Partai ini bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk
aliansi pemerintahan. Partai-partai oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat
(12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID
(1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai Demokratik Kristen
Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di
Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-undang negeri dan Majelis
Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau "Premier".
Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan
sudah terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara
politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres Nasional
Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika Selatan sudah
pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia,
yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan setelah
tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian
sejumlah pejabat kedua negara juga saling berkunjung. Yang terakhir, Presiden
Afrika Selatan mengunjungi RI pada April 2005, dan kunjungan mantan presiden
Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu yang hampir bersamaan untuk
menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia mewakili almarhum ayahnya,
Ir. Soekarno. Sementara itu
sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh
anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara penghargaan ini, seperti Indira
Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India.
Pembagian administratif
Peta Afrika
Selatan
Provinsi
Kota-kota utama
Kota-kota utama di Afrika Selatan
termasuk Johannesburg,Durban, Cape Town, Pretoria, Kimberley,
Port Elizabeth danBloemfontein.
Geografi
Afrika Selatan terletak di 29° 00' S,
24° 00' T. Luas kawasannya adalah 1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince Edward). Afrika Selatan
bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk
Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah
Njesuthi pada ketinggian 3.408 m.
Afrika Selatan mempunyai iklim yang
berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim
sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis.
Afrika Selatan merupakan sebuah negara
yang kaya dengan bahan tambang bernilai seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang
semulajadinya termasuklah emas, kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium, berlian, platinum,kuprum, vanadium, garam, gas asli.
Ekonomi
Kawasan Sandton
di Johannesburg yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan besar penggerak ekonomi
Afrika Selatan.
Afrika Selatan adalah sebuah negara
maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan
tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum dan
berlian. Ia juga mempunyai sistemkeuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung kepada sektorpertambangan. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan
oleh sektor produksi. Sektor
industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi ke-25 terbesar
di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan keseluruhan Afrika,
Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 % pengeluaran industri di Afrika. Bahan
komoditas yang diekspor: alat-alat mesin, makanan dan peralatan, bahankimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.
Namun demikan, wabah HIV merupakan
masalah yang kritikal di negara ini. Diperkirakan 4,79 juta penduduknya
dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak
Afrika Selatan membuka perbatasannya selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara
ini. Kini Afrika Selatan adalah produsen mariyuana terbesar di dunia. Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor
asing khawatir masalah ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun
2002, masalah-masalah ini telah menjadi faktor utama penurunan nilai Rand
sebanyak 30 persen tetapi pada tahun 2004 mata uang Rand telah kembali kokoh.
Akibat dasar apartheid yang
dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa, kemiskinan di kalangan penduduk
kulit hitam merupakan masalah paling utama pemerintahan baru Afrika Selatan.
Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta penduduknya hidup di bawah paras
kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko kekurangan gizi dan kekurangan pangan.
Walaupun begitu, pemerintahan kulit hitam Afrika Selatan telah berhasil
mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994 ke 24% pada tahun 2003.
Demografi
Demografi di Afrika Selatan dibagi
menjadi empat kumpulan utama yaitu: orang kulit hitam, orang kulit putih, orang
berwarna (orang dari Asia atau berdarah campuran) dan orang berbangsa India.
Kaum yang terbesar di Afrika Selatan
adalah kaum pribumi berkulit hitam yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk
kulit hitam terdiri dari masyarakat majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada
empat kelompok etnis berdasarkan kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang
terbesar yaitu 50% penduduk Afrika di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang
kedua terbesar adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan
kawasan Highveld. Dua kelompok yang terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara
dan wilayahMpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara
Afrika Selatan.
Kaum kulit putih terdiri dari 11%
penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan
orang Eropa di negara ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni
Cape. Terdapat juga kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala
kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.
9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri
dari bangsa berwarna atau coloured. Bangsa ini
termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa
masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3%
lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari pedagang-pedagang India.
Pendidikan
Di Afrika Selatan, masa persekolahan
adalah selama 13 tahun - atau tingkat. Namun, tahun pertama pendidikan atau
tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga
dipanggil "matric") tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar
menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini dapat juga dibuat di TK. Lazimnya
untuk memasuki universitas, seseorang
wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat
tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan mengenakan syarat
akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus "National
Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal.
Di bawah sistem apartheid, sistem
pendidikannya dirangka berdasarkan warna kulit yaitu kementerian yang berbeda
untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan
ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.
Penstrukturan sistem pendidikan selepas
era-apartheid merupakan tantangan yang besar bagi pemerintahan negara ini.
Pemerintahan baru telah membentuk suatu sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian
pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996,
Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan
menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan
kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di
sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999
pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru,
65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang
terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai
366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat
12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).
Afrika Selatan juga mempunyai suatu
sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada
1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000
pelajar di "technikon" (institut teknikal atau
vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tetapi sejak
1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang
dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak. [1]
Budaya
Penjara Pulau
Robben yang menampung para tahanan politik era apartheid, termasuk Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia
UNESCO.
Pergaulan bebas di kalangan masyarakat
Afrika Selatan di kawasan-kawasan perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit
hitam sewaktu era apartheid telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun,
budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya
tetap ada di antara etnis-etnis di sana, seperti adatperkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam
adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan "lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan
dan hewan korban.
Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat
dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa di antaranya dilukis sejak
26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya,
budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi
sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh
yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu kawasan
multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg, di mana banyak pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan
mengasah kemahiran mereka. Antara kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika Selatan ke dunia
Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.
Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips (kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang
biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan
kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang
dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di
perkotaan. Bir dan brandymerupakan
minuman paling popular di kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di sini.
No comments:
Post a Comment