PACARAN
Makalah
Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Pelajaran
Bimbingan Konseling
Guru : Rahmawati,S.Pd.
KELAS IX_D
Disusun Oleh:
ADIE IMAN NURZAMAN
SAEFUL MAHMUD
U S E P
FARHAN ADRI WILDAN
CEPY RUSDIANA
SMP NEGERI 3 MAJA
Jln. Cipicung No.1 Maja
Majalengka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PACARAN”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian PACARAN atau yang lebih khususnya membahas tentang defenisi, jenis-jenis, dampak yang ditimbulkan akibat pacaran dan solusi yang tepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan pacaran.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian PACARAN atau yang lebih khususnya membahas tentang defenisi, jenis-jenis, dampak yang ditimbulkan akibat pacaran dan solusi yang tepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan pacaran.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala apa yang kita lakukan. Amin.
Cipicung,
10 September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ .... ii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang................................................................................................. .... 1
B.
Tujuan............................................................................................................... .... 2
C.
Manfaat............................................................................................................ .... 2
Bab II Isi
A.
Definisi.............................................................................................................. .... 3
B.
Jenis-Jenis......................................................................................................... .... 4
C.
Dampak Yang Ditimbulkan............................................................................... .... 4
D.
Solusi..................................................................................................................... 6
Bab III Kesimpulan dan Saran
A.
Kesimpulan....................................................................................................... .... 7
B.
Saran................................................................................................................. .... 7
Daftar Pustaka....................................................................................................... .... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dating, courtship, atau lebih dikenal
dengan istilah pacaran merupakan hal yang normal dialami pada masa remaja
(Papalia,2004). Sebagian besar remaja dipastikan akan mengalami fase dimana
mereka akan membina hubungan cinta dengan lawan jenisnya. Beberapa orang bahkan
akan mengalami hubungan pacaran lebih dari satu kali. Pacaran dapat diartikan
sebagai hubungan antara dua individu yang membuat kesepakatan bersama yang
terdiri dari komitmen, intimacy, dan
passion, hubungan pacaran merupakan dasar dari perjalanan menuju jenjang
pernikahan (Stenberg,1998). Tujuan dari pacaran itu sendiri adalah untuk
menemukan dan mencari pasangan yang benar-benar tepat untuk dirinya dan kelak
akan menjadi pasangan hidupnya (Dusek,1996).
Dalam
menjalin hubungan pacaran, terpadat fungsi & pengharapan yang ingin
diperoleh oleh individu yang menjalaninnya. Fungsi utama dari pacaran adalah
untuk mengembangkan hubungan interpersonal individu pada hubungan heteroseksual
bahkan pernikahan. Namun adapula fungsi yang mungkin tidak disadari oleh
individu dalam berpacaran yaitu menambah kemampuan interpersonal untuk belajar
menghormati satu sama lain. (Duvall & Miller,1985). Pengalaman pacaran
dapat menghasilkan pengetahuan baru mengenai apa yang bisa dan apa yang tidak
bisa diterima bagi lawan jenisnya. Melalui hubungan pacaran individu juga
memiliki pengharapan tersendiri akan pemuasan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut
dapat berupa kebutuhan afeksi, mendapat dukungan, serta rasa saling menghargai
& menyayangi satu sama lain (Papalia,2001). Namun tidak semua perharapan
tersebut dapat diperoleh dalam menjalin hubungan pacaran. Seiring berjalannya
waktu, masalah akan datang dan menyebabkan konflik.
B. TUJUAN
Penelitian
bertujuan untuk mengetahui proses pertimbangan reward, cost, comparison level, comparison level altertantives dan
invertasi terkait dengan teori interdependence dalam hubungan pacaran.
Disamping itu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran
faktor pendukung, penghambat, serta cara seseorang dalam menjalin pacaran
C. MANFAAT
Manfaat
teoritis adalah untuk memperkaya penelitian pengenai pacaran.
Manfaat
praktis ini adalah melihat fenomena pacaran dan juga memberi masukan dalam ilmu
psikologi didalm memandang atau memahami arti berpacaran dari sudut pandang
yang berbeda. Selain itu manfaat praktisnya adalah agar masyarakat awam yang
membaca makalah ini akan mengurangi stigma negatif tentang pacaran.
BAB II
A. DEFINISI
Pacaran berasal dari kata pacar,
yang sekarang berarti kekasih.
Pacar/Kekasih berhubungan dengan perasaan ketertarikan seorang (normalnya : perempuan<> laki-laki). Banyak sekali kemungkinan yang menyebabkan "ketertarikan" : rupa / bodi /kagum pada kemampuan musik,puisi/kepintaran/ kepribadian / hobi/dsb.
Jika perasaan "ketertarikan" itu disampaikan , dan diterima atau berbalas maka berarti "saling tertarik". Biasanya proses itu sudah semacam komitmen/ikrar "kamu pacar aku", dan mereka masuk dalam ranah "pacaran". Saat itu ada semacam rasa "hak milik" atau "si dia kepunyaanku". Jadi pacaran adalah rasa saling ketertarikan antara dua orang (normalnya : perempuan<> laki-laki), yang diutarakan kemudian diterima, sehingga munculah rasa "memiliki" pacar/kekasih.
Pacar/Kekasih berhubungan dengan perasaan ketertarikan seorang (normalnya : perempuan<> laki-laki). Banyak sekali kemungkinan yang menyebabkan "ketertarikan" : rupa / bodi /kagum pada kemampuan musik,puisi/kepintaran/ kepribadian / hobi/dsb.
Jika perasaan "ketertarikan" itu disampaikan , dan diterima atau berbalas maka berarti "saling tertarik". Biasanya proses itu sudah semacam komitmen/ikrar "kamu pacar aku", dan mereka masuk dalam ranah "pacaran". Saat itu ada semacam rasa "hak milik" atau "si dia kepunyaanku". Jadi pacaran adalah rasa saling ketertarikan antara dua orang (normalnya : perempuan<> laki-laki), yang diutarakan kemudian diterima, sehingga munculah rasa "memiliki" pacar/kekasih.
Larangan dalam berpacaran menurut islamIslam?
poin-1 : di Islam disebut "zina" (perbuatan seksual bukan dengan
poin-1 : di Islam disebut "zina" (perbuatan seksual bukan dengan
suami/istri yang sah)
Poin-2 dan : poin-3 disebut "mendekati zina"
poin-4 : tengah-tengah antara mendekati dan menjauhi
poin-5 dan poin-6 : kegiatan pacaran yang menurut saya (IMHO), sedikit aman.
Poin-2 dan : poin-3 disebut "mendekati zina"
poin-4 : tengah-tengah antara mendekati dan menjauhi
poin-5 dan poin-6 : kegiatan pacaran yang menurut saya (IMHO), sedikit aman.
Kalau mau aman sekali, jangan lakukan semuanya, langsung kawin aja. Tapi mungkinkah? Dari usia cewek balikh (dewasa) usia 10-12 tahun sampai mereka (biasanya) kawin 16-30 tahun? Lama syakali ... jika dibandingkan dengan cewek (remaja) yang luar biasa ganas (liat bila suka sama artis, wow)
Dasar utama :
1. “Dan janganlah kamu mendekati zina , sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang
keji
dan suatu jalan yang buruk.”
(Q:al-Isra’: 32).
2. Di
dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi Allah,
tangan
Rasulullah Tidak pernah menyentuh
tangan
wanita sama sekali meskipun saat
membaiat (janji
setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).
B. JENIS-JENIS
Jenis-jenis pacaran
1. Pacaran yang dikenalin teman.
2. Pacaran sama teman lama
3. Pacaran sama mantannya temen/sahabat
4. Pacaran akibat dunia maya
5. Pacaran yang cuma status palsu
2. Pacaran sama teman lama
3. Pacaran sama mantannya temen/sahabat
4. Pacaran akibat dunia maya
5. Pacaran yang cuma status palsu
6. Pacaran sama tetangga
7. Pacaran sama orang yang lebih tua
8. Pacaran sama orang yang lebih muda
9. Pacaran sama teman sekelas
10. Pacaran sama teman gak sekelas tapi satu sekolah/kampus.
11. Pacaran karena terpaksa
12. Pacaran sama sahabat sendiri
13. Pacaran sama mantan (CLBK)
7. Pacaran sama orang yang lebih tua
8. Pacaran sama orang yang lebih muda
9. Pacaran sama teman sekelas
10. Pacaran sama teman gak sekelas tapi satu sekolah/kampus.
11. Pacaran karena terpaksa
12. Pacaran sama sahabat sendiri
13. Pacaran sama mantan (CLBK)
C. DAMPAK
YANG DITIMBULKAN
Prestasi sekolah
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negative :
Pacaran bias menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu. Prestasi belajar bias menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negative :
Pacaran bias menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu. Prestasi belajar bias menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
Bisa stress
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik , latar belakang , serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energy dan emosi serta menimbulkan stress hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku negatif. Pacaran bias membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif , sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif. Misalnya,pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bias saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.
Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab :
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik , latar belakang , serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energy dan emosi serta menimbulkan stress hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku negatif. Pacaran bias membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif , sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif. Misalnya,pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bias saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.
Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab :
1.
Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur,
mau
Berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima
kritik dan kompromi.
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak
menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
3. Saling menyesuaikan . Kalau dalam proses ini terlalu sering
3. Saling menyesuaikan . Kalau dalam proses ini terlalu sering
rebut , maka perlu mempertimbangkan kemungkinan
berpisah.
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses
saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi , masing – masing merasakan adanya saling
5. Mutual dependensi , masing – masing merasakan adanya saling
ketergantungan
satu sama lain.
Oleh karena
itu
, diharapkan kita dan
pacar
mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu
menutupi kekurangan pasangan.
6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.
6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.
D. SOLUSI
v Lebih mendalami
tentang ilmu keagamaan.
v Memperbanyak membaca
buku khusus tentang
PACARAN yang baik dan positif.
v Sering bertukar
pengalaman dengan seseorang yang kita anggap lebih tau dan lebih dewasa.
v Orang tua
harus lebih mengawasi
segala perbuatan yang dilakukan
oleh anaknya.
v Lebih pandai
memilih pasangan dalam
berpacaran, agar tidak menyesal dikemudian hari.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. KESIMPULAN
Dengan proses pembuatan makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
¨ Berpacaran bukan suatu alat untuk
membuat seseorang memuaskan keinginannya
¨ Kurangnya pengetahuan tentang cara
berpacaran yang benar menurut norma yang berlaku.
¨ Informasi tentang dampak
dari berpacaran yang negatif masih tidak bisa dihindarkan dari setiap orang
yang berpacaran.
¨ Pergaulan yang negatif akan
mempengaruhi cara pandang orang yang sedang berpacaran (kearah negatif)
B. SARAN
¨ Perlunya bimbingan orang
tua dan pengetahuan khusus tentang berpacaran
¨ Lebih mendekatkan diri kepada ALLah SWT
C. SUMBER (DAFTAR PUSTAKA)
bagus,
ReplyDeletethanks
ReplyDelete